Meski Patah Jari, Atlet Ini Tetap Semangat Dan Tidak Merasa Kapok
Pojok Nasional. Tim kabaddi putra dan putri Indonesia telah gugur di fase grup Asian
Games 2018. Tim putri dari empat pertandingan hanya satu meraih
kemenangan atas Jepang.
Sementara itu, tim putra gagal melaju ke babak semifinal lantaran hanya meraih tiga kali kemenangan dari lima laga di fase grup.
Meski demikian, kisah mengharukan datang dari atlet muda kabaddi. Meski gagal mempersembahkan medali, semangatnya patut diapresiasi.
Dia adalah Santih Ni Made Praarthini Samith. Wanita 16 tahun ini mengalami patah jari tangan. Cedera dialami Santih tepat di jari manis tangan kanan. Atlet asal Bali ini menjalani operasi pada Kamis, 23 Agustus 2018. Tetapi, dia masih tetap ingin membela Indonesia.
Santih mengaku tidak akan pernah menyerah berjuang demi Merah Putih. Dia pun bercerita bagaimana kronologi patah jari tangan.
“Cederanya ketika main lawan India, pas pertandingan saya jatuh. Awalnya saya enggak sadar kalau terjadi sesuatu dengan jari manis saya, pas diangkat teman baru saya dengar bunyinya patah,” kata Santih saat diwawancarai di GBK, Jumat 24 Agustus 2018.
“Saya kira cuma keseleo, tapi patah. Saya menjalani operasi baru kemarin. Ya orangtua sedih dengar kabar ini,” tambahnya.
Menurut Santih, ini menjadi pengalaman berharga. Karena, menjadi atlet tangguh harus diuji terlebih dahulu. “Ini pengalaman pertandingan pertama, tapi saya enggak kapok, hanya sedikit trauma. Nanti kalau sembuh saya ingin main lagi,” kata dia.
Sementara itu, tim putra gagal melaju ke babak semifinal lantaran hanya meraih tiga kali kemenangan dari lima laga di fase grup.
Meski demikian, kisah mengharukan datang dari atlet muda kabaddi. Meski gagal mempersembahkan medali, semangatnya patut diapresiasi.
Dia adalah Santih Ni Made Praarthini Samith. Wanita 16 tahun ini mengalami patah jari tangan. Cedera dialami Santih tepat di jari manis tangan kanan. Atlet asal Bali ini menjalani operasi pada Kamis, 23 Agustus 2018. Tetapi, dia masih tetap ingin membela Indonesia.
Santih mengaku tidak akan pernah menyerah berjuang demi Merah Putih. Dia pun bercerita bagaimana kronologi patah jari tangan.
“Cederanya ketika main lawan India, pas pertandingan saya jatuh. Awalnya saya enggak sadar kalau terjadi sesuatu dengan jari manis saya, pas diangkat teman baru saya dengar bunyinya patah,” kata Santih saat diwawancarai di GBK, Jumat 24 Agustus 2018.
“Saya kira cuma keseleo, tapi patah. Saya menjalani operasi baru kemarin. Ya orangtua sedih dengar kabar ini,” tambahnya.
Menurut Santih, ini menjadi pengalaman berharga. Karena, menjadi atlet tangguh harus diuji terlebih dahulu. “Ini pengalaman pertandingan pertama, tapi saya enggak kapok, hanya sedikit trauma. Nanti kalau sembuh saya ingin main lagi,” kata dia.
Komentar
Posting Komentar